TENGGARONG - Energi baru dan terbarukan menjadi pilihan dan primadona dimasa mendatang. Pasalnya energi berbasis karbon seperti migas dan batubara 50 tahun ke depan menjadi langka dan sangat mahal. Karena sumbernya di perut bumi habis terkuras selama 400 tahun terakhir ini.
Menyikapi hal itu Pemkab Kutai Kartanegara terbilang cukup visioner, yaitu merencanakan membangun produk energi baru terbarukan yang berbasis sampah. Produk ini nantinya lebih diarahkan untuk memasok mesin penggerak pembangkit listrik atau power plant. Teknologi power plant yang mengkonsumsi energi baru terbarukan itu ternyata sudah disaksikan Bupati Kukar Rita Widyasari di kota Shanghai Cina.
Dalam kunjungannya selama 2 pekan di Cina Mei lalu itu membuat Bupati Rita akan mendatangkan mesin produk energy itu ke Kukar. Menurutnya fabrik pengolahan sampah menjadi energy juga menghasilkan produk sampingan berupa pupuk dan batubara sintetis. Untuk produk batubara sintetis, kalori yang dihasilkan hampir sama dengan batubara yang asli yakni antara 5.000-6.000 kalori. Dikatakan Rita teknologi dari Cina itu selain sangat tepat dalam membatasi penggunaan energi berbasis karbon juga lebih ramah lingkungan. “Serta mampu mengurangi volume sampah yang kian meningkat,” ujarnya.
Diharapkan tahun ini juga mesin tersebut sudah ada di Tenggarong. Dan akan dikelola oleh Perusahaan Daerah (Perusda) Kelistrikan dan Sumberdaya Energi (KSDE) Kukar bersama investor. “Sehingga dalam operasionalnya nanti tidak menggunakan dana APBD,” katanya. Sedang lokasi yang dipilh adalah kawasan tidak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok Kelurahan Loa Ipuh Tenggarong.
Karena suplai sampah di tempat itu berlimpah ruah. Jika nanti beroperasi maka Kukar menjadi yang pertama di Indonesia pengguna mesin pengolah sampah menjadi bahan bakar setara batubara,” demikian katanya.(blhd1/numesa)
sumber: BLHD Kutai Kartanegara